BSIP Kalbar menjadi Narasumber pada Workshop Penting Tingkatkan Kualitas Standar Jeruk Indonesia
Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BPSI Jestro) menyelenggarakan Workshop Penyusunan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS). Kegiatan dilaksanakan di aula Jestro Operation Room (JOR) pada hari Kamis, 13 Juli 2023. Tujuan workshop adalah untuk mengumpulkan informasi yang akan membantu dalam penyusunan standar komoditi jeruk.
Dalam sambutannya, Kepala BPSI Jestro berharap agar dari workshop ini dapat dihasilkan standar yang baik. Selain itu, Kepala BSIP Hortikultura turut hadir dan menegaskan bahwa membuat standar ini sangat penting, terutama untuk menjaga kualitas produk impor. Beliau juga menekankan pentingnya harmonisasi standar, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sebagai narasumber pertama adalah Kepala KLT BSN Surabaya yang menyampaikan tentang pentingnya standar dan strategi menyusun PNPS. Dikatakan bahwa Badan Standardisasi Nasional (BSN) memiliki peran penting dalam standardisasi komoditas. Selain itu, standar harus dikomunikasikan dengan pemangku kepentingan yang akan menggunakan produk tersebut. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun PNPS, seperti kebijakan nasional, perlindungan konsumen, kebutuhan pasar, perkembangan standar internasional, kesepakatan regional dan internasional, kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kondisi flora, fauna, dan lingkungan hidup.
Narasumber kedua, Margaretha Astaman dari Java Fresh yang menyampaikan tentang standar buah jeruk untuk ekspor. Beliau mengatakan bahwa standar harus dibuat sesuai dengan permintaan pelanggan. Kriteria paling penting untuk ekspor jeruk purut, diantaranya tampilan luar dan dalam, keseragaman, dan kematangan. Beliau menyarankan menggunakan pestisida organik untuk mengendalikan hama.
Narasumber ketiga yaitu Abdullah Umar, SP., M.Sc., dari BSIP Kalimantan Barat menyampaikan tentang Identifikasi Standar di Sentra Produksi Jeruk. Diungkapkan bahwa volume impor jeruk segar terus meningkat dari tahun 2015 ke 2019. Beliau juga menekankan bahwa standar kualitas dan mutu produk buah jeruk penting untuk menjamin keamanan konsumen.
Narasumber terakhir yaitu Ir. Sutopo, M.Si dari BSIP Jestro menyampaikan tentang PNPS Revisi SNI Jeruk Keprok. Beliau menjelaskan perlu ada revisi pada SNI 3165:2009 dengan alasannya karena adanya terdapat kesalahan pada penamaan spesies, perubahan di pasar global, kepentingan nasional, dan keinginan untuk membuat SNI selaras dengan standar global. Semua hal tersebut penting dalam proses penyusunan dan penerapan standar.
Melalui workshop ini, diharapkan diperoleh pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana menyusun standar yang baik dan efektif.